tag:blogger.com,1999:blog-84031710066203105302024-02-08T04:57:24.156-08:00pengantar pendidikanBlog ini khusus untuk mata kuliah pengantar pendidikan di Universitas Indraprasta PGRI.....Veranitahttp://www.blogger.com/profile/09275878555475085994noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-8403171006620310530.post-81089896227575007102008-07-04T20:26:00.000-07:002008-07-04T20:29:35.812-07:00NILAI-NILAI PENDIDIKAN<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: rgb(51, 153, 102);">Nilai Estetika Pendidikan<br /><br />BAHASA menunjukkan cerminan pribadi seseorang. Karakter, watak, atau pribadi seseorang dapat diidentifikasi dari perkataan yang ia ucapkan. Penggunaan bahasa yang lemah lembut, sopan, santun, sistematis, teratur, jelas, dan lugas mencerminkan pribadi penuturnya berbudi. Sebaliknya, melalui penggunaan bahasa yang sarkasme, menghujat, memaki, memfitnah, mendiskreditkan, memprovokasi, mengejek, atau melecehkan, akan mencitrakan pribadi yang tak berbudi.<br /><br />Tepatlah bunyi peribahasa, "bahasa menunjukkan bangsa". Bagaimanakah sebenarnya tingkat peradaban dan jati diri bangsa tersebut? Apakah ia termasuk bangsa yang ramah, bersahabat, santun, damai, dan menyenangkan? Ataukah sebaliknya, ia termasuk bangsa yang senang menebar bibit-bibit kebencian, menebar permusuhan, suka menyakiti, bersikap arogan, dan suka menang sendiri.<br /><br />Bahasa memang memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional. Begitu pentingnya bahasa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga perlu suatu kebijakan yang berimplikasi pada pembinaan dan pembelajaran di lembaga pendidikan. Salah satu bentuk pembinaan yang dianggap paling strategis adalah pembelajaran bahasa Indonesia, bahasa Sunda, bahasa Jawa, dan bahasa lainnya di sekolah. Dalam KTSP, bahasa Indonesia termasuk dalam kelompok mata pelajaran estetika. Kelompok ini juga merupakan salah satu penyangga dari kelompok agama dan akhlak mulia. Ruang lingkup akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral.<br /><br />Kelompok mata pelajaran estetika sendiri bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan itu mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mesyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.<br /><br />Tujuan rumpun estetika tersebut dijabarkan dalam pembelajaran yang bertujuan agar peserta didiknya memiliki kemampuan antara lain<br /><br />(1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis<br /><br />(2) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. Tujuan tersebut dilakukan dalam aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span class="post-authorvcard"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: rgb(51, 153, 102);">Diposting oleh </span></span><span class="fn"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: rgb(51, 153, 102);">kambingcommunity</span></span><span class="post-authorvcard"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span></span><span class="post-timestamp"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: rgb(51, 153, 102);">di <a href="http://zhe2xunindra2bbiologi.blogspot.com/2008/07/nilai-nilai-estetika-pendidikan.html" title="permanent link"><span style="color: rgb(51, 153, 102);">02:00</span></a> <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal"><span class="judul"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"> Nilai-nilai Moral Pendidikan </span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt="" style="'width:7.5pt;"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\PC-2n\LOCALS~1\Temp\msohtml1\03\clip_image001.gif" href="http://unisosdem.org/images/spacer.gif"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/PC-2n/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.gif" shapes="_x0000_i1025" border="0" height="1" width="10" /><!--[endif]--> Oleh: William Chang <o:p></o:p></span></p> <div class="MsoNormal" style="text-align: right;" align="right"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"> <hr align="right" color="gray" noshade="noshade" size="1" width="100%"> </span></div> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"> <o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">KONFLIK batin dialami sejumlah siswa SMA beberapa menit setelah mendengarkan pelajaran tentang nilai-nilai moral. Dalam ruang kelas, guru memperkenalkan dan mengajarkan nilai saling menghargai, menghormati sesama, menghindari tindak kekerasan, hidup jujur, dan berlaku adil.</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Di luar kelas, mereka menyaksikan peristiwa perendahan martabat manusia, tawuran antarrekan pelajar, pemuda mengejek pemudi yang sedang lewat, tindak kekerasan oleh preman, oknum penguasa, korupsi di depan umum (bdk. Seminar Perguruan MTB "Kecerdasan Emosional dan Penanaman Nilai-nilai Moral dalam Konteks Pembelajaran Siswa"di Pontianak, 17-18/10/ 2003).</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Jalan-jalan haram terus bertambah dalam proses memperkaya diri dan golongan, mulai dari "salam tempel" di jalan raya, kantor lurah, camat, bupati, dan tempat-tempat pelayanan kemasyarakatan. Tak sedikit gubernur, wali kota, bupati, dan pejabat lain yang acapkali "diperas" wartawan, LSM, dan bahkan anggota DPR(D) yang bercita-cita memperjuangkan nasib rakyat. Sebaliknya, ada juga dari sejumlah oknum pejabat yang main sogok dalam proses merebut kedudukan dalam pemerintahan.</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">KONTRADIKSI dan disintegrasi antara pendidikan nilai moral di ruang sekolah (kadang nilai ini tidak pernah ditanamkan!) dan keadaan dalam masyarakat muncul karena beberapa alasan.</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Pertama, penanaman nilai moral dalam dunia pendidikan formal umumnya masih berupa seperangkat teori mentah, terlepas dari realitas hidup masyarakat. Kurang digali akar terjadinya diskoneksitas antara penanaman nilai moral dan praksis hidup moral dalam masyarakat.</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Kedua, sebagai lembaga formal yang menyiapkan peserta didik untuk bertindak dan mentransformasi diri sesuai nilai-nilai moral, ternyata sekolah belum memiliki jaringan kerja sama yang erat dengan keluarga asal peserta didik, lembaga pemerintah, nonpemerintah, dan seluruh masyarakat.</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Ketiga, adanya kesenjangan pandangan hidup antara mereka yang menjunjung tinggi dan melecehkan pesan moral dalam hidup sosial sehari-hari. Masih tumbuh subur kelompok sosial yang menghalalkan dan merestui segala cara dan jalan mencapai sasaran yang digariskan.</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">SETELAH tampil sebagai sistem pendidikan terbaik se-Inggris tahun 2002, Burnmouth kembali menggarisbawahi pentingnya jaringan kerja sama antarunsur dunia pendidikan formal, nonformal, dan informal. Program dalam dunia pendidikan formal akan "berhasil" jika didukung unsur-unsur sosial dalam masyarakat. Tanpa kerja sama dan dukungan antaranasir sosial terkait, sosialisasi nilai-nilai moral sering mendapat kendala. Lembaga apa pun di masyarakat, entah milik pemerintah atau nonpemerintah, perlu mendukung perwujudan nilai-nilai moral yang disemai melalui dunia pendidikan formal. Perilaku yang korup, tak bertanggung jawab, dan manipulatif dengan sendirinya mengkhianati kaidah moral yang ingin diperkenalkan dunia pendidikan formal.</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Nilai-nilai moral yang perlu disosialisasikan dan diterapkan di masyarakat kita dewasa ini umumnya mencakup:</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Pertama, kebebasan dan otoritas: kebebasan memiliki makna majemuk dalam proses pendidikan formal, nonformal, dan informal. Selama hayat dikandung badan, tak seorang pun memiliki kebebasan mutlak. Manusia perlu berani untuk hidup dan tampil berbeda dari yang lain tanpa melupakan prinsip hidup dalam kebersamaan. Kebebasan manusia pada hakikatnya bukan kebebasan liar, tetapi kebebasan terkontrol. Kebebasan tanpa tanggung jawab mengundang pemegang roda pemerintahan dalam republik ini untuk menyelewengkan kuasa mereka demi kepentingan terselubung mereka. Kekuasaan yang seharusnya diterapkan adalah kekuasaan nutritif yang menyejahterakan hidup rakyat banyak;</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Kedua, kedisiplinan merupakan salah satu masalah akbar dalam proses membangun negara ini. Kedisiplinan rendah! Sampah bertebaran, para pemegang kuasa menunjukkan posisi mereka dengan menggunakan "jam karet", aturan lalu lintas tak pernah sungguh-sungguh ditaati, tidak sedikit polantas hanya duduk-duduk di bawah pondok di sudut dan mengintai pelanggar lalu lintas; kedisiplinan mengatur lalu lintas memprihatinkan; banyak oknum disiplin dalam tindak kejahatan, seperti korupsi; kedisiplinan dalam penegakan hukum positif terasa lemah sehingga kerusuhan sosial sering terulang di beberapa tempat.</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Ketiga, nurani yang benar, baik, jujur, dan tak sesat berperan penting dalam proses sosialisasi nilai moral dalam negara kita. Hati nurani perlu mendapat pembinaan terus-menerus supaya tak sesat, buta, dan bahkan mati. Para pemegang roda pemerintahan negara kita, para pendidik, peserta didik, dan seluruh anasir masyarakat seharusnya memiliki hati nurani yang terbina baik dan bukan hati nurani "liar" dan sesat. Keadaan sosial negara kita kini adalah cermin hati nurani anak-anak bangsa. Penggelapan dan permainan uang oleh pegawai-pegawai pajak, "pembobolan" uang di bank menunjukkan nurani manusia yang kian korup (bdk. John S Brubacher, Modern Philosophies of Education, <st1:state st="on"><st1:place st="on">New York</st1:place></st1:State>: McGraw-Hill Book Company, 1978).</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">TERNYATA bukan tanpa halangan untuk menjalankan pendidikan nilai-nilai moral di tengah kurikulum pendidikan formal yang terasa "mencekik". Bagaimanakah seorang pendidik bisa menanamkan nilai moral dalam sebuah kurikulum demikian? <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:City> beberapa kemungkinan.</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Pertama, terbuka peluang bagi pendidik untuk menggali dan menanamkan nilai-nilai moral di bidang pelajaran yang dipegang selama ini.</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Kedua, pendidik bisa menyisipkan ajaran tentang nilai moral melalui mitos-mitos rakyat.</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Ketiga, kejelian/kreativitas pendidik menggali identitas nilai moral.</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Jelas, penanaman nilai-nilai moral dalam dunia pendidikan formal sama sekali tak bersifat otonom, tetapi selalu terkait dunia lain di luar lingkaran dunia pendidikan formal. Lingkungan keluarga, pengusaha, RT, lurah, camat, bupati, wali kota, gubernur, penagih pajak, imigrasi, polisi, tentara, jaksa, pengadilan (negeri, tinggi), Mahkamah Agung, kabinet, dan presiden seharusnya memiliki dan menghidupi perilaku yang benar-benar mendukung proses penanaman, penerapan, dan sosialisasi nilai-nilai moral yang digalakkan para pendidik.</span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Pemerintah dan masyarakat diharapkan menjadi sekolah yang dapat mensosialisasikan (terutama dalam arti menghidupi) pendidikan nilai-nilai moral.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;"><o:p> <span style="font-weight: bold;">Nilai Sosial Pendidikan</span><br /></o:p></span></p> <h1><span style="font-size: 12pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Lingkungan dalam Pendidikan Indonesia<o:p></o:p></span></h1> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Author: matoa <o:p></o:p></span></p> <p class="postdate"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">2 May <o:p></o:p></span></p> <p class="tgl"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Oleh <strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Ubaidillah Syohih</span></strong><o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Beranjak dari berbagai pemahaman mengenai paradigma pengajaran, hingga saat ini saya belum ingin mengatakan pengajaran itu sebagai pendidikan, Indonesia saat ini dalam kaitannya dengan proses transformasi nilai-nilai etika lingkungan, perlu kiranya kita menengok ke dalam diri kita, mengingat kembali pengalaman-pengalaman saat kita diajar. Sejauh ini, pola pengajaran pada lembaga-lembaga pengajaran di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> cenderung mengarahkan peserta ajar untuk sekadar tahu dan hapal mengenai hal-hal yang berkenaan dengan lingkungan agar hasil ujiannya baik.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Hal tersebut diperparah dengan diterapkannya sistem pemeringkatan nilai peserta ajar di akhir semester. “Kamu ranking berapa? Aku rangking satu dong.” Sebuah kalimat yang biasa kita dengar ketika pembagian rapor dilakukan. Ditambah lagi dengan ungkapan, “Anak ibu rangking berapa?” atau “Kamu tuh gimana sih, masa teman kamu bisa rangking 1 kamu gak bisa?”. Hal ini menggambarkan kepada bahwa justru pola pengajaran Indonesia saat ini lebih mengajarkan peserta ajarnya untuk berkompetisi yang pada akhirnya menimbulkan perilaku-perilaku buruk seperti mencontek, bekerja sama ketika ujian, dan perilaku lain yang pada intinya mengarah pada penghalalan segala cara agar memperoleh nilai yang baik, agar tidak dimarahi orang tua, dan agar diperhatikan pengajar yang pada akhirnya mereduksi proses transformasi nilai-nilai etika lingkungan.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Pada sebuah diskusi mengenai adaptasi perubahan iklim melalui sektor pendidikan di Bogor beberapa waktu yang lalu, seorang peserta diskusi memaparkan pengalamannya belajar di sebuah institusi perguruan tinggi yang banyak mengajarkan tentang aspek-aspek lingkungan, namun dia merasa sistem pengajaran yang diterapkan di perguruan tinggi tersebut belum, bila tidak ingin dikatakan tidak, mampu menumbuhkan dan mengembangkan kepekaan dan kesadaran peserta ajar pada lingkungan walaupun ilmu-ilmu yang diajarkan adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan lingkungan. Lalu apa dan atau siapa yang salah? Objektifikasi peserta ajar, ketidakmampuan pengajar dalam mentransformasi nilai-nilai etika lingkungan, sistem pengajaran, atau kurikulumnya yang salah?<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Objektifikasi peserta ajar. Hal ini dimengerti bahwa selama ini, peserta ajar adalah objek atas transfer ilmu dari subjek yang bernama pengajar. Peserta ajar ,saat ini, jarang sekali dilibatkan dalam diskusi-diskusi atau diajak berdiskusi mengenai hal-hal yang mengarah pada pengembangan kreatifitas, kekritisan, dan kesadaran peserta ajar atas contoh- contoh kasus yang, harapannya, disampaikan oleh pengajar. Pengajar seperti melakukan teater monolog di mana peserta ajar duduk termangu menonton pengajarnya bermonolog.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Ketidakmampuan pengajar dalam mentransformasikan nilai-nilai etika lingkungan. Tingkat kepakaran pengajar pada suatu bidang kadang kala membuat sang pengajar enggan untuk mentransformasikan hal-hal di luar bidang yang dikuasainya, terlebih lagi hal itu dianggap bertentangan dengan bidang yang digelutinya selama ini. Selain itu, hal tersebut pun terjadi karena sang pengajar pun belum memperoleh pengetahuan, atau belum mengaktualisasikan, nilai-nilai etika lingkungan, sehingga tentunya ia tidak mampu untuk mentransformasikan nilai-nilai etika lingkungan kepada peserta ajar.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Sistem pengajaran. Sebagaimana telah dijelaskan pada pengantar tulisan ini, sistem pengajaran di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> saat ini hanya mampu membentuk peserta ajar menjadi robot-robot di mana orangtua sebagai pengendalinya dan pengajar sebagai benda yang memancarkan gelombang (kurikulum) untuk akhirnya ditangkap oleh sensor yang ada di otak peserta ajar. Akan baik kiranya bila orang tua mengarahkan anaknya untuk mengembangkan, kepekaan, kesadaran, wawasan dan kreatifitas anaknya terhadap nilai-nilai lingkungan dan didorong pula oleh pengajar dengan memberikan materi yang merangsang peserta ajarnya untuk kritis dan kreatif. Namun pada kenyataannya, saat ini hal itu masih sangatlah jarang ditemui, apalagi bila kita melihat di sekolah-sekolah maupun perguruan-perguruan tinggi negeri.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Kurikulumnya yang salah? Lancang memang bila saya memasuki wilayah yang notabene dikuasai oleh pemerintah dan lebih lancang lagi sepertinya bila saya menganggap kesalahan kurikulum ini adalah kesalahan pemerintah. Penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri Lingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan Nasional tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup pada tanggal 3 Juni 2005 merupakan langkah awal yang baik dilakukan oleh pemerintah sebagai langkah awal terintegrasinya nilai-nilai etika lingkungan ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Namun perlu kita ingat bahwa apapun kebijakan pemerintah yang dibuat, bila tidak diselaraskan dengan pencerabutan keadaan struktural sistem pendidikan Indonesia yang telah begitu mengakar dan sulit diubah, tidak akan mampu mengubah paradigma pendidikan Indonesia yang masih hanya mengedepankan transfer pengetahuan hingga saat ini.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Lalu apa yang bisa kita lakukan?<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Tentunya hal tersebut berpijak pada siapa kita. Bagian dari birokrasikah? Bagian dari akademisikah? Bagian dari orang tuakah? Bagian dari peserta ajarkah? Bagian dari Lembaga Swadaya Masyarakat dan organisasi kemasyarakatankah? Atau kita hanya menganggap sebagai seorang individu tanpa label? Apapun kita, lakukanlah langkah dan gerakan yang terbaik sesuai dengan label masing-masing agar nilai-nilai etika lingkungan dapat tertransformasi dengan baik sehingga bangsa <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> dan bangsa Bumi, serta makhluk hidup lainnya dapat melestarikan peradabannya.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">Selamat Hari Pendidikan Nasional. Semoga kita mampu menjadi bangsa yang terdidik dan mampu menjadi pendidik yang baik untuk anak - cucu kita.<o:p></o:p></span></p> <p><em><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">“Anak didik tidak hanya disiapkan agar siap bekerja, tapi juga bisa menjalani hidupnya secara nyata sampai mati. Anak didik haruslah berpikir dan pikirannya itu dapat berfungsi dalam hidup sehari-hari. Kebenaran adalah gagasan yang harus dapat berfungsi nyata dalam pengalaman praktis.” </span></em><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">John Dewey (1859 – 1952)<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: green;">catatan penulis : pernah dipublikasikan di beritahabitat.net dan kabarindonesia.com<o:p></o:p></span></p>Veranitahttp://www.blogger.com/profile/09275878555475085994noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8403171006620310530.post-69749863527981268002008-07-04T20:23:00.000-07:002008-07-04T20:25:46.499-07:00PENDIDIKAN ALTERNATIF<h2><span style="font-size: 12pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;"><a href="http://teknologipendidikan.wordpress.com/2006/09/12/pendidikan-alternatif-di-indonesia/" title="Baca Pendidikan Alternatif di Indonesia">Pendidikan Alternatif di Indonesia</a><o:p></o:p></span></h2> <p class="MsoNormal"><span class="dateday"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">12</span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;"> <span class="datemonth">09</span> <span class="dateyear">2006</span> <o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Istilah pendidikan alternatif merupakan istilah generik dari berbagai program pendidikan yang dilakukan dengan cara berbeda dari cara tradisional. Secara umum pendidikan alternatif memiliki persamaan, yaitu: pendekatannya berisfat individual, memberi perhatian besar kepada peserta didik, orang tua/keluarga, dan pendidik serta dikembangkan berdasarkan minat dan pengalaman.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Menurut Jery Mintz (1994:xi) pendidikan alternatif dapat dikategorikan dalam empat bentuk pengorganisasian, yaitu:<o:p></o:p></span></p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="color: blue;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">sekolah public pilihan (public choice);<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: blue;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">sekolah/lembaga pendidikan publik untuk siswa bermasalah (student at risk);<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: blue;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">sekolah/lembaga pendidikan swasta/independent dan<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: blue;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">pendidikan di rumah (home-based schooling).<o:p></o:p></span></li></ol> <p><strong><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Sekolah Publik Pilihan</span></strong><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">; adalah lembaga pendidikan dengan biaya negara (dalam pengertian sehari-hari disebut sekolah negeri yang menyelenggarakan program belajar dan pembelajaran yang berbeda dengan dengan program regular/konvensional, namun mengikuti sejumlah aturan <st1:place st="on"><st1:city st="on">baku</st1:City></st1:place> yang telah ditentukan.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Contoh sekolah publik pilihan adalah sekolah terbuka / korespondeni (jarak jauh). Kondisi sekarang adalah SMP Terbuka, SMU Terbuka, Universitas Terbuka.Contoh lain adalah sekolah yang disebut sekolah magnet ( <em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">magnet school</span></em>) atau sekolah bibit (<em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">seed school</span></em>). Disebut sekolah magnet karena sekolah ini menawarkan program unggulan seperti dalam hal olahraga, atau seni. Disebut sekolah bibit karena program pendidikan yang diselenggarakan menghasilkan siswa-siswa yang mempunyai keunggulan dalam program yang ditekuni.<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Sekolah/Lembaga Pendidikan Publik</span></strong><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;"> untuk Siswa Bermasalah; pengertian “siswa bermasalah” di sini meliputi mereka yang:<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: blue;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">tinggal kelas karena lambat belajar,<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: blue;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">nakal atau mengganggu lingkungan (termasuk lembaga permasyarakatan anak),<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: blue;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">korban penyalahgunaan narkoba,<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: blue;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">korban trauma dalam keluarga karena perceraian orang tua, ekonomi, etnis/budaya (termasuk bagi anak suku terasing dan anak jalanan dan gelandangan),<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: blue;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">putus sekolah karena berbagai sebab,<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: blue;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">belum pernah mengikuti program sebelumnya. Namun tidak termasuk di dalamnya sekolah luar biasa yang dibangun untuk penyandang kelainan fisik dan/atau kelainan mental seperti tunarungu, tuna netra, tuda daksa, dsb.<o:p></o:p></span></li></ul> <p><strong><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Sekolah/Lembaga Pendidikan Swasta</span></strong><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">; mempunyai jenis, bentuk dan program yang sangat beragam, termasuk di dalamnya program pendidikan bercirikan agama seperti pesantren & sekolah Minggu; lembaga pendidikan bercirikan keterampilan<br />fungsional seperti kursus atau magang; lembaga pendidikan dengan program perawatan atau pendidikan usia dini seperti penitipan anak, kelompok bermain dan taman kanak-kanak.<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Pendidikan di Rumah (Home Schooling)</span></strong><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">; termasuk dalam kategori ini adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh keluarga sendiri terhadap anggota keluarganya yang masih dalam usia sekolah. Pendidikan ini diselenggarakan sendiri oleh orangtua/keluarga dengan berbagai pertimbangan, seperti: menjaga anak-anak dari kontaminasi aliran atau falsafah hidup yang bertentangan dengan tradisi keluarga (misalnya pendidikan yang diberikan keluarga yang menganut fundalisme agama atau kepercayaan tertentu); menjaga anak-anak agar selamat/aman dari pengaruh negatif lingkungan; menyelamatkan anak-anak secara fisik maupun mental dari kelompok sebayanya; menghemat biaya pendidikan; dan berbagai alasan lainnya.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Dari data yang saya terima, keluarga di Amerika merasa lebih aman menyekolahkan anak mereka di rumah karena sekolah di sana adalah lembaga yang tempat dan efektif untuk berdagang narkoba, kejadian ktd (kehamilan yang tidak diinginkan), dan perilaku kekerasan dan penindasan terhadap remaja –seperti kasus STPDN dulu mungkin ya?-.<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Perkembangan Pendidikan Alternatif</span></strong><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;"><br />Bentuk pendidikan alternative tertua yang dikelola masyarakat untuk masyarakat adalah <strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pesantren</span></strong>. Diperkirakan dimulai pada abad 15, kali pertama dikembangkan oleh <em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Raden Rahmad</span></em> alias <em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Sunan Ampel</span></em>. Kemudian muncul pesantren Giri oleh <em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Sunan Giri</span></em>, pesantren Demak oleh <em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Raden Fatah</span></em> dan Pesantren Tuban oleh <em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Sunan Bonang</span></em>.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Selain pesantren, <strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Taman Siswa</span></strong> didirikan pada tahun 1922. Selain Taman Siswa, <em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Mohammad Syafei</span></em> membuka sekolah di <strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Kayutaman</span></strong>. Sekolah dengan semboyan, <em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">“Carilah sendiri dan kerjakanlah sendiri</span></em>”. Siswa diberi keterampilan untuk membuat<br />sendiri meja dan kursi yang digunakan bagi mereka belajar. Namun Belanda telah membumihanguskan sekolah tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Sekolah Laboratorium IKIP Malang</span></strong><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">, lebih dikenal sebagai <strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Sekolah Laboratorium</span></strong> <strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Ibu Pakasi</span></strong> (<strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">SLIP</span></strong>) karena sekolah ini dipimpin oleh <em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Prof. Dr. Supartinah Pakasi</span></em>. Sekolah yang didirikan pada tahun 1967 yang dimulai dari pendirian <st1:place st="on">Taman</st1:place> Kanak-kanak dan pendidikan dasar. Sekolah ini disebut juga SD 8 tahun karena memberikan pendidikan dasar setingkat SMP dalam waktu delapan tahun. Sekolah ini menarik perhatian baik pendidik dari dalam dan luar negeri.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Namun apa yang telah dibangun Ibu Pakasi harus diberhentikan tahun 1974 karena harus mengikuti program baku pemerintah dalam bentuk <strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Proyek Perintis Sekolah Pembangunan</span></strong> (<strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">PPSP</span></strong>). Sedangkan proyek ini belum pernah dipastikan berhasil namun harus menenggelamkan usaha yang bertahun-tahun berhasil dan teruji efektivitasnya. Hal ini merupakan intervensi yang berlebihan dari pemerintah dan patut disesalkan.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Tahun 1972 dalam rangka kerja sama <strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">SEAMEO INNOTECH Center</span></strong> diselenggarakan suatu model pendidikan dasar yang disebut <strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">IMPAC</span></strong> (<em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Instruction Managed by Parent,</span></em><i><br /><em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Community, and Teacher</span></em></i>) yang di Indonesiakan dengan istilah <strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">PAMONG</span></strong> (<em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang Tua, dan Guru</span></em>). Proyek ini dilaksanakan di desa Alastuwo dan Kebakramat kabupaten Sukoharjo, <st1:city st="on">Surakarta</st1:City> dibawah koordinasi Badan Pengembangan Pendidikan (sekarang menjadi Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan) dan pelaksana lapangan adalah tim IKIP Yogyakarta cabang <st1:place st="on"><st1:city st="on">Surakarta</st1:City></st1:place> (yang kemudian menjadi Universitas Negeri Sebelas Maret).<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Sistem Pamong dinilai berhasil karena siswa-siswanya lulus EBTA sekolah regular, dan bahkan program ini diikuti dan diikuti dan telah meluluskan sejumlah orang tua/dewasa yang belum pernah berkesempatan menamatkan pendidikan dasar.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Namun program ini terpaksa dihentikan karena adanya kebijakan pemerintah berupa <strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">SD Inpres</span></strong>, selain itu program PAMONG ini dianggap telah melanggar ketentuan batas usia anak sekolah dasar 6 s.d 15 tahun dengan diberikannya kesempatan orang dewasa mengikuti program tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Lain cerita, tahun 1974 Direktorat Pendidikan Masyarakat pada Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Olahraga mengembangkan paket belajar pendidikan dasar bagi orang dewasa. Paket ini disebut <strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">KEJAR Paket A </span></strong>(kemudian disusul dengan Paket B) Kejar yang merupakan akronim dari <em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Kelompok Belajar</span></em> atau <em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Bekerja dan Belajar</span></em> dimaksudkan mengejar “ketertinggalan”.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Paket A terdiri dari 100 buku modul yang disusun membawa pelajaran dasar membaca, menulis, berhitung, bahasa Indonesia, kewarganegaraan dan keterampilan sebenarnya mengangkat pendidikan life skill dari masyarakat. Semula program ini dilaksanakan di tempat-tempat informal seperti balai desa dan masjid dengan pendekatan kemasyarakatan, namun tragis nasibnya, dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar Sembilan Tahun, maka pendekatan kemasyarakatan dengan sifat fungsional dan <em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">life skill</span></em> ini harus digantikan dengan kurikulum baku Sekolah Dasar.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Timbul gonjang-ganjing karena meluapnya lulusan Sekolah Dasar dan tidak tertampung di SMP regular dan menimbulkan keresahan sosial maka tahun 1979 dirintis SMP Terbuka oleh Pustekkom Dikbud. SMP Terbuka dinilai sangat berhasil karena telah dilaksanakan di seluruh propinsi dan tercatat pada tahun 1998/1999 telah dikembangkan di 2.356 lokasi dengan siswa lk 280.000 orang. SMP Terbuka sekarang telah dikembangkan menjadi SMU Terbuka .<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">“<strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Universitas Tikyan</span></strong>” merupakan satu sebutan pendidikan bagi anak-anak jalanan di daerah Yogyakarta tahun 1988 namun baru beroperasi tahun 1996 oleh Yayasan Humana). Istilah Tikyan ini dipopulerkan oleh wartawan Media Indonesia yang merupakan singkatan “<em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">sitik-sitik lumayan</span></em>” Berbagai macam keterampilan di ajarkan oleh kampus ini seperti membatik, kerajinan tangan, membuat kertas daur ulang kerajinan kayu, melukis dan lain-lain. (Media Indonesia, Minggu 25 Oktober 1998:9). Kampus Tikyan tentu saja tidak menerbitkan ijasah karena tujuan pendidikan mereka adalah memanusiakan manusia. Pendidikan semacam Tikyan yang juga disebut rumah singgah tentu sangat banyak di <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Pengalaman saya ketika di kampus IKIP Jakarta adalah kami menjalankan pendidikan Taman Kanak-Kanak Keliling (TK Keliling) lewat Unit Kegiatan Mahasiswa kami. TK Keliling ini didirikan tahun 1982 dan syukur alhamdulillah masih terus berjalan hingga kini. Tujuan TK Keliling adalah mengenalkan pendidikan dini bagi anak-anak di daerah tertinggal atau <em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">slum area</span></em> (belum pernah <st1:place st="on"><st1:state st="on">kan</st1:State></st1:place> ngerasain dicium murid dengan ingus yang terus ngalir? hehehe…)<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Mengenai Pendidikan di Rumah (<strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Home Schooling/Home Based Schooling</span></strong>) di Indononesia saya belum mendapat data yang pas, meskipun saya yakin pendidikan tersebut telah ada dan berkembang di <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. Namun saya sempat mencatat, kelompok masyarakat yang menyelenggarakan <em><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Home Schoolingdi </span></em><st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> adalah Kelompok Musik Sufi Debu yang dipimpin oleh Syeh Yusuf. Mereka menyelenggarakan sendiri pendidikan bagi keluarga dan anak mereka.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Kalau di Amerika Home Schooling telah dilaksanakan baik lokal maupun nasional. Organisasi Home Schooling yang bersifat nasional di Amerika (Amerika Utara) adalah: Islamic Home School Association of North America ((IHSANA), Jewish Home Educator’s Network, and National Institute for Christian Home Education.<o:p></o:p></span></p> <strong><span style="font-size: 12pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Disarikan dari: Artikel Kuliah; Pendidikan Alternatif Sebuah Agenda Reformasi, Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri <st1:place st="on"><st1:city st="on">Jakarta</st1:City></st1:place>. (1999)</span></strong>Veranitahttp://www.blogger.com/profile/09275878555475085994noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8403171006620310530.post-71515196051247942452008-06-26T20:29:00.000-07:002008-06-26T20:30:52.357-07:00PERISTIWA PENDIDIKAN<h1><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">KASUS IPDN : KESALAHAN MEMAKNAI HAKIKAT PENDIDIKAN<o:p></o:p></span></h1> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Kasus perpeloncoan yang berakibat kematian kembali mencoreng dunia pendidikan kita. Kini, Cliff Muntu, mahasiswa (praja) Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), menjadi korban. Mahasiswa asal <st1:city st="on"><st1:place st="on">Manado</st1:place></st1:City> ini tewas setelah dianiaya para seniornya. Peristiwa tersebut membuat kita terkejut, karena ini bukan untuk pertama kalinya terjadi. Konon, sejak 1993, tidak kurang sepuluh mahasiswa di <st1:city st="on"><st1:place st="on">sana</st1:place></st1:City> tewas karena tindak kekerasan yang dilakukan oleh para seniornya. Sebenarnya, masyarakat berharap bahwa peristiwa di STPDN yang menewaskan Wahyu Hidayat tahun 2003 menjadi momentum untuk mengakhiri segala bentuk perpeloncoan yang dilakukan para siswa di lembaga pendidikan di Tanah Air.<br />Menurut Wapres M Jusuf Kalla mengatakan bahwa kekerasan bukan hanya terjadi di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) saja, namun kekerasan juga ada di berbagai kampus di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>.<br />“Jadi kekerasan bukan hanya ‘milik’ IPDN saja, tapi budaya kekerasan memang ada di situ (IPDN),” kata Wapres M Jusuf Kalla di hadapan para mahasiswa yang ikut Pengkaderan mahasiswa angkatan II Partai Golkar di Cibubur Jakarta, Senin malam, seperti dilansir Republika online edisi 10 April 2007.<br /><span id="more-11"></span>Artinya, apa yang terjadi di IPDN bak gunung es di permukaan lautan. Ungkapan Wapres Yusuf Kalla dan peristiwa di IPDN tersebut seakan menyadarkan kita betapa budaya kekerasan masih banyak melanda dunia pendidikan kita. Jika asumsi ini benar, maka tindakan pemecatan para senior yang menganiaya Cliff Muntu, pemberian sanksi pada dosen dan pejabat IPDN, bahkan penutupan lembaga itu hampir tidak bermakna sama sekali. Menurut hemat penulis, diperlukan reorientasi menyeluruh terhadap terhadap paradigma pembelajaran di dunia pendidikan kita.<br />Jika mau jujur, meski kurikulum pendidikan kita terus di up date, namun pelaksanaan di sekolah-sekolah nyaris tak ada perubahan. Model-model pembelajaran yang merangsang keaktifan peserta didik dalam proses belajar mengajar telah lama dikumandangkan, semisal CBSA, Kurikulum Berbassis Kompetensi hingga KTSP, namun aplikasi di lapangan tak jua beranjak berubah. Ibarat, biarlah anjing menggonggong kafilah terus berlalu. <st1:place st="on">Para</st1:place> pengajar masih berperan sebagai sentral dalam proses pembelajaran di kelas-kelas. Mereka merasa wajib mentransfer segala ilmu sesuai keputusan dari ‘atas’ kepada peserta didik. Jika target ‘transfer ilmu’ tersebut telah tercapai, maka tuntaslah kewajibannya. Tak peduli apakah peserta didik menguasai ilmu tersebut atau tidak.<br />Struktur dan mekanisme praktik pendidikan yang demikian melahirkan proses pendidikan lebih sebagai “proses pengajaran oleh guru” (teacher teaching) dibandingkan yang seharusnya sebagai “proses pembelajaran oleh murid” (student learning). Guru harus melaksanakan tugas dengan metode yang telah ditentukan sebagaimana “petunjuk dari atas”, terlepas guru suka atau tidak terhadap perilaku tersebut, cocok atau tidaknya metode tersebut dengan materi yang harus disampaikan di depan peserta didik. Guru harus menggunakan metode tersebut karena suatu “perintah” atasan. Oleh karena itu, muncullah robot- robot yang mengajar di kelas (robotic teacher).<br />Praktek pendidikan demikian akan memunculkan iklim sekolah yang cenderung bersifat otoriter. lklim yang tidak demokratis ini menyebabkan efek destruktif pada “keingintahuan, kepercayaan diri, kreatifitas, kebebasan berfikir, dan self-respect” di kalangan peserta didik. Pendidikan bukan bertujuan untuk mengembangkan segala potensi peserta didik agar berkembang secar optimal, namun mecetak robot-robot seperti dikehendaki ‘penguasa’. Oleh karena itu, restrukturisasi dan deregulasi pendidikan merupakan sebuah keharusan untuk segera dilaksanakan agar pendidikan bisa berperan secara maksimal.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Makna Pendidikan<br />Ada banyak definisi pendidikan yang pernah kita dengar. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan dipandang sebagai hal yang sangat penting, sehingga banyak pihak yang merasa perlu untuk memberikan makna terhadap pendidikan. Pendidikan menurut pengertian Yunani adalah pedagogik, yaitu : ilmu menuntun anak. Orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi peserta didik. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai Erziehung yang setara dengan educare, yakni : membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi peserta didik. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.<br />Dengan demikian pendidikan seharusnya merupakan proses penggalian dan pengembangan segenap ptensi peserta didik sehingga mampu berkembang secara optimal. Proses ini diarahkan untuk memajukan budi pekerti, kecerdasan, bakat,minat serta jasmani peserta didik sehingga dapat mencapai kesempurnaan hidup.<br />Sebenarnya pengertian pendidikan seperti itu sangat sesuai dengan Undang-undang no 20 tahun 2003 mengenai Sisdiknas. Di dalam pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.<br />Dalam pengertian pendidikan demikian tentu tidak ada tempat bagi praktek-praktek kekerasan dalam proses pembelajaran. Di sini, pendidik berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam mendorong proses optimalisasi potensi-potensi peserta didik. Adapun kedisiplinan bukan muncul akibat represi seperti yang terjadi di IPDN, melainkan akibat tumbuhnya mental spiritual dan kemampuan pengendalian diri pada peserta didik.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Dilebur di bawah Naungan Depdiknas<br />Perpeloncoan dengan cara kekerasan di kampus seperti di IPDN adalah warisan Belanda yang sudah ketinggalan zaman. Di Belanda sendiri model perpeloncoan demikian sudah lama ditinggalkan. Karena itu harus ditinggalkan, sebab tidak sesuai lagi dengan upaya membangun masyarakat demokrasi. Kampus-kampus di bawah naungan Depdiknas sudah menerapkan cara orientasi yang cukup bagus.<br />Perpeloncoan di lembaga pendidikan adalah bertujuan membangun budaya hirarki dan penghormatan yunior terhadap senior. Namun, kenyataannya banyak terjadi penyimpangan saat menanamkan budaya itu melalui kekerasan. Akibatnya, berdampak fatal terhadap sistem pendidikan nasional, pembangunan karakter, sistem politik, dan kepemimpinan nasional. Sebab, praktek perpeloncoan di IPDN, justru mengarah pada penyalahgunaan kekuasaan oleh mahasiswa senior terhadap yuniornya.<br />Yang perlu diingat adalah bahwa praktek perpeloncoan dengan kekerasan di IPDN merupakan budaya pada keseluruhan civitas akademika IPDN. Oleh karenanya, merubah budaya tersebut akan memakan waktu lama dan biaya cukup besar. Barangkali perlu dipertimbangkan untuk IPDN sebaiknya dilebur menjadi sekolah tinggi di bawah naungan Depdiknas.<o:p></o:p></span></p> <h1><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Oleh Rohadi Education<o:p></o:p></span></h1>Veranitahttp://www.blogger.com/profile/09275878555475085994noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8403171006620310530.post-82681982184844155762008-06-20T19:29:00.000-07:002008-06-20T19:31:49.524-07:00STANDAR PENDIDIKAN II<p><b><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);">1. Standar Nasional Pendidikan</span></b><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);"><br />Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>.<br />Standar Nasional Pendidikan terdiri dari :<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;"><a href="http://www.bsnp-indonesia.org/standards-kompetensi.php"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">Standar Kompetensi Lulusan</span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;"><a href="http://www.bsnp-indonesia.org/standards-isi.php"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">Standar Isi</span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;"><a href="http://www.bsnp-indonesia.org/standards-proses.php"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">Standar Proses</span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;"><a href="http://www.bsnp-indonesia.org/standards-pendidikan.php"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan</span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;"><a href="http://www.bsnp-indonesia.org/standards-sarana.php"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">Standar Sarana dan Prasarana</span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;"><a href="http://www.bsnp-indonesia.org/standards-pengelolaan.php"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">Standar Pengelolaan</span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;"><a href="http://www.bsnp-indonesia.org/standards-pembiayaan.php"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">Standar Pembiayaan Pendidikan</span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;"><a href="http://www.bsnp-indonesia.org/standards-penilaian.php"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">Standar Penilaian Pendidikan</span></a><o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);"><br /><b>Fungsi dan Tujuan Standar</b> <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);">2. Standar Kompetensi<o:p></o:p></span></b></p> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);">Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.<br /><br />Standar Kompetensi Lulusan tersebut meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.<br /><br />Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> <a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/Permen_23_2006.pdf"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">No 23 Tahun 2006</span></a> menetapkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Lampiran Permen ini meliputi: <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;"><a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/SKL_PENDIDIKAN_MAPEL.pdf"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">SKL Satuan Pendidikan & Kelompok Mata Pelajaran</span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;"><a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/SKL_MAPEL_SD_MI.pdf"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">SKL Mata Pelajaran SD-MI</span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;"><a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/SKL_MAPEL_SMP_MTs.pdf"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">SKL Mata Pelajaran SMP-MTs</span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;"><a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/SKL_MSPEL_SMA_MA.pdf"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">SKL Mata Pelajaran SMA-MA</span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;"><a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/SKL_MAPEL_PLB_ABDE.pdf"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">SKL Mata Pelajaran PLB ABDE</span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;"><a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/SKL_MAPEL_SMK_MAK.pdf"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">SKL Mata Pelajaran SMK-MAK</span></a><o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);"><br /><b>Pelaksanaan SI-SKL</b><br /><br />Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> <a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/SK_Pelaksanaan_SI-SKL.pdf"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">No 24 Tahun 2006</span></a> menetapkan tentang pelaksanaan standar isi dan standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);"><o:p> </o:p></span></p> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);">3. Standar Proses<o:p></o:p></span></b></p> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);">Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu, dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan.<br /><br />Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);">4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan<o:p></o:p></span></b></p> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);">Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.<br /><br />Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.<br /><br />Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Kompetensi pedagogik;<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Kompetensi kepribadian;<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Kompetensi profesional; dan<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Kompetensi sosial.<o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);"><br />Pendidik meliputi pendidik pada TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, satuan pendidikan Paket A, Paket B dan Paket C, dan pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan.<br />Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar, pamong belajar, dan tenaga kebersihan.<o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);">5. Standar Sarana dan Prasarana<o:p></o:p></span></b></p> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);">Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.<br /><br />Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.<br /><br />Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> yang berkaitan dengan Standar Sarana dan Prasarana. <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia <a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/Permen_24_Th-2007.zip"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">No 24 Tahun 2007</span></a> tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);">6. Standar Pengelolaan<o:p></o:p></span></b></p> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);">Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan oleh Pemerintah.<br /><br />Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> yang berkaitan dengan Standar Pengelolaan. <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> <a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/Permen_19_Th-2007.zip"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">No 19 Tahun 2007</span></a> tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.<o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);">7. Standar Pembiayaan Pendidikan<o:p></o:p></span></b></p> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);">Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.<br /><br />Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.<br /><br />Biaya personal sebagaimana dimaksud pada di atas meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.<br /><br />Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi: <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji,<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.<o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);">8. Standar Penilaian Pendidikan<o:p></o:p></span></b></p> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);">Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Penilaian hasil belajar oleh pendidik;<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.<o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);"><br />Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas: <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Penilaian hasil belajar oleh pendidik; dan<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi.<o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);"><br />Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud di atas diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.<br /><br />Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> yang berkaitan dengan Standar Penilaian Pendidikan. <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: rgb(255, 153, 204);"><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi;">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> <a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/Permen_20_Th-2007.zip"><span style="color: rgb(255, 153, 204);">No 20 Tahun 2007</span></a> tentang Standar Penilaian Pendidikan.<o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: Raavi; color: rgb(255, 153, 204);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 14pt; color: rgb(255, 153, 204);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><span style="font-size: 14pt; color: rgb(255, 153, 204);"><o:p> </o:p></span></p> <p><span style="font-size: 14pt; color: rgb(255, 153, 204);"><o:p> </o:p></span></p> <p><span style="font-size: 14pt; color: rgb(255, 153, 204);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14pt; color: rgb(255, 153, 204);"><o:p> </o:p></span></p>Veranitahttp://www.blogger.com/profile/09275878555475085994noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8403171006620310530.post-2809125740559401832008-06-20T19:27:00.000-07:002008-06-20T19:28:55.854-07:004 Aliran Filosofi Pendidikan<p class="MsoNormal"><strong><u><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: rgb(0, 204, 255);">1. Perenialism</span></u></strong><u><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: rgb(0, 204, 255);"><br /><br /></span></u><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: rgb(0, 204, 255);">1.1 Tujuan<br />Menuntun kemampuan-kemampuan yang masih tidur menjadi aktif atau nyata tergantung pada kesadaran tiap-tiap individu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: rgb(0, 204, 255);"><br />1.2 Pengetahuan<br />Cenderung menekankan seni dan sains dengan dimensi perennial yang bersifat integral dengan sejarah manusia.<br /><br />1.3 Nilai<br />Menggunakan kembali nilai nilai atau prinsip prinsip umum yang telah menjadi pan-dangan hidup yang kuat dan kukuh pada zaman kuno dan abad pertengahan.<br /><br />1.4 Materi Kurikulum<br />Individu dibimbing untuk membaca materi pengetahuan secara langsung dari buku-buku sumber yang asli sekaligus teks modern. Jadi, fokus pada perkembangan personal.<br /><br />1.5 Metode<br />Seorang guru bertugas untuk menolong membangkitkan potensi yang masih tersembunyi dari anak agar menjadi aktif dan nyata.<br /><br />1.6 <st1:place st="on">Para</st1:place> Pemikir Besar / Ahli<br />Plato, Aristoteles, dan <span style=""> </span>Thomas Aquinas<br /><br /><b style=""><u>2. <strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Essentialism</span></strong></u></b><u><span style=""><br /></span></u><br />2.1 Tujuan<br />Mengantarkan manusia ke dalam fikiran dan alam modern yang ditandai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.<br /><br />2.2 Pengetahuan<br />Bertumpu pada nilai- nilai yang telah teruji keteguhan-ketangguhan, dan kekuatannya sepanjang masa.<br /><br />2.3 Nilai<br />Berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.<br /><br />2.4 Materi Kurikulum<br />Konsentrasi studi pada materi-materi dasar tradisional seperti: membaca, menulis, sastra, bahasa asing, matematika, sejarah, sains, seni dan musik. Menekankan data fakta dengan kurikulum yang tampak bercorak vokasional.<br /><br />2.5 Metode<br />Nilai itu tidak dapat ditandai dengan suatu konsep tunggal, karena minat, perhatian dan pengalaman seseorang menentukan adanya kualitas tertentu.<br /><br />2.6 <st1:place st="on">Para</st1:place> Pemikir Besar/Ahli<br />Georg Wilhelm Friedrich Hegel, dan George Santayana<br /><br /><b style=""><u>3.</u></b><u> <strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Progresivism</span></strong></u><br /><br />3.1 Tujuan<br />Mempertinggi taraf kehidupan sosial yang sangat kompleks.<br /><br />3.2 Pengetahuan<br />Pendidikan harus terpusat pada anak,bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan.<br /><br />3.3 Nilai<br />Progresvisme merupakan pendidikan yang berpusat pada siswa.<br /><br />3.4 Materi Kurikulum<br />Memberi penekanan lebih besar pada kreativitas, aktivitas, belajar "naturalistik", hasil belajar "dunia nyata" serta tidak menghendaki adanya mata pelajaran yang diberikan terpisah, melainkan harus terintegrasi dalam unit.<br /><br />3.5 Metode<br />Diharapkan anak dapat berkembang secara fisik maupun psikis dan dapat menjangkau aspek kognitif, afektif, psikomotor dan bersifat eksperimental.<br /><br />3.6 <st1:place st="on">Para</st1:place> Pemikir Besar/Ahli<br />William James, John Dewey, dan Hans Vaihinger<br /><br /><b style=""><u>4. <strong><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Rekonstruktivism</span></strong></u></b><br /><br />4.1 Tujuan<br />Berperan untuk mengadakan pembaharuan dan pembangunan masyarakat.<br /><br />4.2 Pengetahuan<br />Pembinaan daya inetelektual dan spiritual yang sehat.<br /><br />4.3 Nilai<br />Agar keadaan masyarakat dapat diperbaiki, pendidikan dan siswa menjadi wahana penting untuk rekonstruksi.<br /><br />4.4 Materi Kurikulum<br />Kemajuan itu tergantung dari sains dan industri, agar orang mampu menyumbangkan jasanya dalam masyarakat kompetitif, kepercayaan bahwa hidup yang memadai sama dengan menghasilkan dan mengkonsumsikan barang dan jasa bagi masyarakat .<br /><br />4.5 Metode<br />Berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.<br /><br />4.6 <st1:place st="on">Para</st1:place> Pemikir Besar/Ahli<br />George F. Kneller, Caroline Pratt, George Count, dan Harold Rugg <o:p></o:p></span></p>Veranitahttp://www.blogger.com/profile/09275878555475085994noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8403171006620310530.post-19154527334405562192008-06-20T19:25:00.000-07:002008-06-20T19:26:16.668-07:00<h3 style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Diskusi 3<o:p></o:p></span></h3> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">1<span style="">.KONSEP DASAR PEMIKIRAN PENDIDIKAN DEWEY</span></span></b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Pola pemikiran Dewey tentang pendidikan sejalan dengan konsepsi instrumentalisme yang dibangunnya, dimana konsep-konsep dasar pengalaman (experience), pertumbuhan (growth), eksperimen (experiment), dan transaksi (transaction) memiliki kedekatan yang akrab, sehingga Dewey mendeskripsikan filosofi sebagai teori umum pendidikan dan pendidikan sebagai laboran yang didalamnya perbedaaan-perbedaan filosofis menjadi kongkrit dan diuji.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">KONSEP DASAR PEMIKIRAN PENDIDIKAN WILLIAM JAMES</span></b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Baginya pendidikan lebih cenderung kepada “organisasi yang ketertarikan mendalam terhadap tingkah laku dan aksi yang menempatkan individual pada lingkungannya”. Teori perkembangan diartikannya sebagai susunan dasar dari pengalaman mental uhntuk bertahan hidup. Pemikirannya ini dipengaruhi insting dan pengalamannya mempelajari psikologi hewan dan doktrin teori evolusi biologi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">KONSEP DASAR PEMIKIRAN PENDIDIKAN THORNDIKE</span></b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Pendidikan harus dipelajari secara ilmiah dan praktek pendidikan harus dihubungkan dengan proses belajar. Mengajar bukanlah mengharapkan murid tahu apa yang diajarkan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">2. Guru yang baik adalah guru yang dapat membuat peserta didiknya berpikir,saya setuju karena seorang guru harus membuat muridnya berpikir terlebih dahulu dengan jawaban yang ia bisa. Sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Setelah itu seorang guru baru menjelaskan/memberitahu apakah pemikiran muridnya itu benar/salah. Sehingga murid tadi akan belajar dari apa yang ia anggap benar/salahnya itu. Menurut saya dengan cara ini murid akan lebih paham, karena belajar dari pengalaman…<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">3. Penguasaan sains, metode pembelajaran, dan seni mengajar sangat berpengaruh pada keberhasilan proses pembelajaran sebab dengan menguasai sains, seorang guru akan mampu memberikan ilmu yang benar pada muridnya sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan. Dengan metode pembelajaran yang baik dan terencana seorang guru akan mampu mengajar dengan penuh kedisiplinan sehingga membuat pembelajaran teroganisir dengan baik. Dengan seni mengajar yang dirasa nyaman bagi muridnya akan menciptakan suasana yang kondusif dan tak membosankan…<o:p></o:p></span></p>Veranitahttp://www.blogger.com/profile/09275878555475085994noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8403171006620310530.post-48221884836929274732008-06-20T19:18:00.000-07:002008-06-20T19:19:23.321-07:00<p class="MsoNormal" style=""><span class="postbody"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Diskusi 2<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span class="postbody"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">1. Perbedaan antara pendidikan dan pengajaran terletak pada prosesnya .</span></span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;"><br /><span class="postbody">Pendidikan lebih mengarahkan pada upaya-upaya kepada seseorang untuk bertindak.</span><br /><span class="postbody">Sedangkan pengajaran itu lebih kompleks lagi,mengarah kepada tujuan akhinya yaitu seseorang dapat bertingkah laku baik atau memiliki kepribadian yang baik.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;"><br /><span class="postbody">2. Eskalasi mental itu terletak pada cara berfikir seseorang secara rasional. Sebab seseorang yang telah dewasa akan dapat berfikir logis dalam memecahkan segala persoalan, menyampaikan usul-usul yang dapat diterima akal sehat...</span></span><span class="postbody"><span style="font-size: 14pt; font-family: Wingdings; color: blue;"><span style=""></span></span></span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;"><o:p></o:p></span></p>Veranitahttp://www.blogger.com/profile/09275878555475085994noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8403171006620310530.post-28331563554249512342008-06-20T19:15:00.000-07:002008-06-20T19:18:08.149-07:00<p class="MsoNormal" style=""> </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Diskusi 1<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span class="postbody"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;">Saya setuju dengan pengertian pendidikan no.1</span></span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Comic Sans MS"; color: blue;"><br /><span class="postbody">Karena pendidikan itu sendiri dapat membuat seseorang berfikir dewasa dari waktu ke waktu seiring berlanjutmya usia. Pendidikan yang didapat entah dari orang tua, guru, dosen dan lainnya dapat meningkatkan kemandirian dalam diri seseorang. Untuk memecahkan masalah yang ada dengan kemampuan pola berfikirnya. Sehingga dengan adanya ilmu yang ia dapat,diharapkan mampu mempertahankan diri dalam permasalahan sosial masyarakatnya…</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span class="postbody"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Tempus Sans ITC"; color: blue;"> </span></span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Tempus Sans ITC"; color: blue;"><o:p></o:p></span></p>Veranitahttp://www.blogger.com/profile/09275878555475085994noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8403171006620310530.post-1842069470345512612008-06-20T19:13:00.000-07:002008-06-20T19:15:18.114-07:00STANDAR PENDIDIKAN I<p class="MsoNormal" style=""><b style=""><span style="color: olive;">1.<a href="http://irma-mulyani-unindra-bio2b.blogspot.com/2008/03/standar-isi.html"><span style="font-family: Batang; color: olive;">Standar Isi</span></a> </span><span style="color: olive;"><o:p></o:p></span></b></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Batang; color: olive;"><span style=""> </span><span style=""> </span>Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.<br />Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Batang; color: olive;"><br />Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> <a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/Permen_22_2006.pdf"><span style="color: olive;">No 22 Tahun 2006</span></a> tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, menetapkan: <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: olive; text-align: justify;"><span style="font-family: Batang;"><a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/Standar_Isi.pdf"><span style="color: olive;">Standar Isi</span></a><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: olive; text-align: justify;"><span style="font-family: Batang;">Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (<a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/SD-MI.zip"><span style="color: olive;">SD-MI</span></a>, <a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/SDLB.zip"><span style="color: olive;">SDLB</span></a>, <a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/SMP-MTS.zip"><span style="color: olive;">SMP-MTs</span></a>, <a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/SMPLB.zip"><span style="color: olive;">SMPLB</span></a>, <a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/SMA-MA.zip"><span style="color: olive;">SMA-MA</span></a>, <a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/SMALB.zip"><span style="color: olive;">SMALB</span></a>, <a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/SMK-MAK.zip"><span style="color: olive;">SMK-MAK</span></a>)<o:p></o:p></span></li></ul> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Batang; color: olive;"><br /><b style="">2.<u><span style="">Standar Isi Kesetaraan<o:p></o:p></span></u></b></span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Batang; color: olive;">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> <a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/Permen_14_Th-2007.zip"><span style="color: olive;">No 14 Tahun 2007</span></a> tentang Standar Isi untuk Program Paket A, Program Paket B dan Program Paket C. <b><o:p></o:p></b></span></p> <h3 style="text-align: justify;"><a name="819917803435438046"></a><span style="font-size: 12pt; font-family: Batang; color: olive;">3.<a href="http://irma-mulyani-unindra-bio2b.blogspot.com/2008/03/standar-kependidikan.html"><span style="color: olive;">Standar Kependidikan</span></a> <o:p></o:p></span></h3> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Batang; color: olive;">3.a.Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Batang; color: olive;">Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: Batang; color: olive;"><br /><span style=""> </span><span style=""> </span>Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: </span><b><span style="font-family: Batang; color: olive;"><o:p></o:p></span></b></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: olive; text-align: justify;"><span style="font-family: Batang;">Kompetensi pedagogik;<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: olive; text-align: justify;"><span style="font-family: Batang;">Kompetensi kepribadian;<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: olive; text-align: justify;"><span style="font-family: Batang;">Kompetensi profesional; dan<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: olive; text-align: justify;"><span style="font-family: Batang;">Kompetensi sosial.<o:p></o:p></span></li></ul> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Batang; color: olive;"><br />Pendidik meliputi pendidik pada TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, satuan pendidikan Paket A, Paket B dan Paket C, dan pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Batang; color: olive;"><br />Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar, pamong belajar, dan tenaga kebersihan.<br /><br />Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> yang berkaitan dengan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: olive; text-align: justify;"><span style="font-family: Batang;">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region><a href="http://pendidikanbiologi.blogspot.com/No%2012%20Tahun%202007"><span style="color: olive;"> </span></a><a href="http://pendidikanbiologi.blogspot.com/No%2012%20Tahun%202007"><span style="color: olive;">No 12 Tahun 2007</span></a><a href="http://pendidikanbiologi.blogspot.com/No%2012%20Tahun%202007"><span style="color: olive;"> </span></a>tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: olive; text-align: justify;"><span style="font-family: Batang;">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> <a href="http://pendidikanbiologi.blogspot.com/No%2013%20Tahun%202007"><span style="color: olive;">No 13 Tahun 2007</span></a> tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: olive; text-align: justify;"><span style="font-family: Batang;">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region><a href="http://pendidikanbiologi.blogspot.com/No%2016%20Tahun%202007"><span style="color: olive;"> </span></a><a href="http://pendidikanbiologi.blogspot.com/No%2016%20Tahun%202007"><span style="color: olive;">No 16 Tahun 2007</span></a><a href="http://pendidikanbiologi.blogspot.com/No%2016%20Tahun%202007"><span style="color: olive;"> </span></a>tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru<o:p></o:p></span></li></ul> <h3 style="text-align: justify;"><a name="3736402513465301291"></a><span style="font-size: 12pt; font-family: Batang; color: olive;">4.<a href="http://irma-mulyani-unindra-bio2b.blogspot.com/2008/03/standar-pengelolaan.html"><span style="color: olive;">Standar Pengelolaan</span></a> <o:p></o:p></span></h3> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Batang; color: olive;"><br /><span style=""> </span><span style=""> </span></span></b><span style="font-family: Batang; color: olive;">Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan oleh Pemerintah.<b><o:p></o:p></b></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Batang; color: olive;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Batang; color: olive;">Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> yang berkaitan dengan Standar Pengelolaan. <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: olive; text-align: justify;"><span style="font-family: Batang;">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia <a href="http://www.bsnp-indonesia.org/files/Permen_19_Th-2007.zip"><span style="color: olive;">No 19 Tahun 2007</span></a> tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.<a href="http://www.bsnp-indonesia.org/standards-pengelolaan.php"><span style="color: olive;"><br /> </span></a><span class="item-controlblog-adminpid-26433185"><a href="http://pendidikanbiologi.blogspot.com/post-edit.g?blogID=6470611005649800889&postID=3736402513465301291" title="Edit Posting"><span style="color: olive; text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt="" title=""Edit Posting"" style="'width:24pt;height:24pt'" button="t"><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" shapes="_x0000_i1025" border="0" height="32" width="32" /><!--[endif]--></span></a></span><o:p></o:p></span></li></ul> <h3 style="text-align: justify;"><a name="8338252504790049944"></a><span style="font-size: 12pt; font-family: Batang; color: olive;">5.<a href="http://irma-mulyani-unindra-bio2b.blogspot.com/2008/03/standar-penilaian.html"><span style="color: olive;">Standar Penilaian</span></a> <o:p></o:p></span></h3> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: Batang; color: olive;">5.a.Standar Penilaian Pendidikan<o:p></o:p></span></b></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Batang; color: olive;">Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: olive; text-align: justify;"><span style="font-family: Batang;">Penilaian hasil belajar oleh pendidik;<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: olive; text-align: justify;"><span style="font-family: Batang;">Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: olive; text-align: justify;"><span style="font-family: Batang;">Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.<o:p></o:p></span></li></ul> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Batang; color: olive;"><br />Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas: <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: olive; text-align: justify;"><span style="font-family: Batang;">Penilaian hasil belajar oleh pendidik; dan<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="color: olive; text-align: justify;"><span style="font-family: Batang;">Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi.<o:p></o:p></span></li></ul> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Batang; color: olive;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Batang; color: olive;"><span style=""> </span><span style=""> </span>Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud di atas diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.<br /><br />Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> yang berkaitan dengan Standar Penilaian Pendidikan. <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: olive; text-align: justify;"><span style="font-family: Batang;">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> <a href="http://standar%20penilaian%20pendidikan/"><span style="color: olive;">No 20 Tahun 2007</span></a> tentang Standar Penilaian Pendidikan.<o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: Batang;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: Batang;"><o:p> </o:p></span></p>Veranitahttp://www.blogger.com/profile/09275878555475085994noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8403171006620310530.post-57326432932983656892008-06-20T19:11:00.001-07:002008-06-20T19:12:26.593-07:00PERMENDIKNAS NO. 23 DAN 24<h3 style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><a href="http://irma-mulyani-unindra-bio2b.blogspot.com/2008/03/peraturan-menteri-pendidikan-nasional.html"><span style="color: rgb(51, 153, 102);">Standar Kelulusan Permendiknas UU No. 23</span></a><o:p></o:p></span></h3> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">PERATURAN</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">REPUBLIK INDONESIA</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">STANDAR KOMPETENSI LULUSAN</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /><br /></span><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Menimbang :<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 27 ayat (1)Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Pendidikan Nasional tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Mengingat : <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">1.<span style=""> </span>Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Pendidikan <span style=""> </span>Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Republik Indonesia Nomor 4301);</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">2.<span style=""> </span>Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Republik Indonesia Nomor 4496);</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">3.<span style=""> </span>Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tatakerja</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">4.<span style=""> </span>Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Biro Hukum dan Organisasi 2006.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Memperhatikan :<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:city st="on"><st1:place st="on"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Surat</span></st1:place></st1:City><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Nomor</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">0141/BSNP/III/2006 tanggal 13 Maret 2006, <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Nomor</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">0212/BSNP/V/2006 tanggal 2 Mei, dan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Nomor</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">0225/BSNP/V/2006 tanggal 10 Mei 2006;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Menetapkan :<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL</span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UNTUK</span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Pasal 1<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">(1)</span></b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">kelulusan peserta didik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">(2)</span></b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran,</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">(3)</span></b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri ini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Pasal<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><span style=""> </span>2</span></b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Ditetapkan di Jakarta</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"> </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">pada tanggal 23 Mei 2003<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">TTD.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><br /></span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">BAMBANG SUDIBYO</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><br /><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">INDONESIA</st1:place></st1:country-region><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">NOMOR 24 TAHUN 2006<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">TENTANG<o:p></o:p></span></b></p> <p class="western" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">PELAKSANAAN </span></b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR KOMPETENSI </span></b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">LULUSAN UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH</span></b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA</span></b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,</span></b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 5pt 0in 7.95pt 90.15pt; text-indent: -90.15pt;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Menimbang : <o:p></o:p></span></b></p> <p style="margin-bottom: 7.95pt; text-align: justify; text-indent: 0.25pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><span style=""> </span><span style=""> </span>Bahwa agar Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dapat dilaksanakan di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah secara baik, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 5pt 0in 7.95pt 1.5in; text-indent: -107.75pt;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Mengingat : <o:p></o:p></span></b></p> <p style="margin-bottom: 7.95pt; text-align: justify; text-indent: 0.25pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p style="margin-bottom: 7.95pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">2. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p style="margin-bottom: 7.95pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">3. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tatakerja Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p style="margin-bottom: 7.95pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">4. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p style="margin-bottom: 7.95pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">5. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p style="margin-bottom: 7.95pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">6. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">MEMUTUSKAN:</span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="western" style="margin-left: 1.5in; text-indent: -1.5in;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Menetapkan : <o:p></o:p></span></b></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Pasal 1</span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">1. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Satuan pendidikan dasar dan menengah mengembangkan dan menetapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai kebutuhan satuan pendidikan yang bersangkutan berdasarkan pada : </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">1. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 sampai dengan Pasal 38;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">2. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 5 sampai dengan Pasal 18, dan Pasal 25 sampai dengan Pasal 27;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">3. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">4. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">2. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Isi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Standar Kompentesi Lulusan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">3. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Pengembangan dan penetapan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah memperhatikan panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">4. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat mengadopsi atau mengadaptasi model kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun oleh BSNP.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">5. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Kurikulum satuan pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan dasar dan menengah setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah atau Komite Madrasah.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Pasal 2</span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">1. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menerapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mulai tahun ajaran 2006/2007.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">2. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Satuan pendidikan dasar dan menengah harus sudah mulai menerapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah paling lambat tahun ajaran 2009/2010.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">3. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Satuan pendidikan dasar dan menengah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang telah melaksanakan uji coba kurikulum 2004 secara menyeluruh dapat menerapkan secara menyeluruh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah untuk semua tingkatan kelasnya mulai tahun ajaran 2006/2007.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">4. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Satuan pendidikan dasar dan menengah yang belum melaksanakan uji coba kurikulum 2004, melaksanakan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah secara bertahap dalam waktu paling lama 3 tahun, dengan tahapan :</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">1. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Untuk sekolah dasar (SD), madrasah ibtidaiyah (MI), dan sekolah dasar luar biasa (SDLB):</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -18.15pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">- tahun I : kelas 1 dan 4;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -18.15pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">- tahun II : kelas 1,2,4, dan 5;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -18.15pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">- tahun III : kelas 1,2,3,4,5 dan 6.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">2. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Untuk sekolah menengah pertama (SMP), madrasah tsanawiyah (MTs), sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), madrasah aliyah kejuruan (MAK), sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) :</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -18.15pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">- tahun I : kelas 1;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -18.15pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">- tahun II : kelas 1 dan 2;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="margin-left: 9.05pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><span style=""> </span>- tahun III : kelas 1,2, dan 3.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">5. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan setelah mendapat izin Menteri Pendidikan Nasional.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Pasal 3</span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">1. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Gubernur dapat mengatur jadwal pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, untuk satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan khusus, disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan satuan pendidikan di provinsi masing-masing. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">2. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Bupati/walikota dapat mengatur jadwal pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, untuk satuan pendidikan dasar, disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan satuan pendidikan di kabupaten/kota masing-masing.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">3. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Menteri Agama dapat mengatur jadwal pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, untuk satuan pendidikan madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs), madrasah aliyah (MA), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK), disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan satuan pendidikan yang bersangkutan.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Pasal 4</span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">1. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">BSNP melakukan pemantauan perkembangan dan evaluasi pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, pada tingkat satuan pendidikan, secara nasional.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">2. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">BSNP dapat mengajukan usul revisi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah sesuai dengan keperluan berdasarkan pemantauan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1).</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Pasal 5</span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="western"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah:</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">1. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">menggandakan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, serta mendistribusikannya kepada setiap satuan pendidikan secara nasional;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">2. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">melakukan usaha secara nasional agar sarana dan prasarana satuan pendidikan dasar dan menengah dapat mendukung penerapan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="margin-left: 18.15pt; text-align: justify; text-indent: -18.15pt;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Pasal 6</span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="western" style="margin-left: 18.15pt; text-indent: -18.15pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan:</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">1. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">melakukan sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun BSNP, terhadap guru, kepala sekolah, pengawas, dan tenaga kependidikan lainnya yang relevan melalui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan/atau Pusat Pengembangan dan Penataran Guru (PPPG);</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">2. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">melakukan sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun BSNP kepada dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan dewan pendidikan;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">3. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">membantu pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam penjaminan mutu satuan pendidikan dasar dan menengah agar dapat memenuhi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, melalui LPMP.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Pasal 7</span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional:</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">1. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">mengembangkan model-model kurikulum sebagai masukan bagi BSNP;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">2. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">mengembangkan dan mengujicobakan model-model kurikulum inovatif;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">3. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">mengembangkan dan mengujicobakan model kurikulum untuk pendidikan layanan khusus;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">4. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">bekerjasama dengan perguruan tinggi dan/atau LPMP melakukan pendampingan satuan pendidikan dasar dan menengah dalam pengembangan kurikulum satuan pendidikan dasar dan menengah;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">5. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">memonitor secara nasional penerapan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, mengevaluasinya, dan mengusulkan rekomendasi kebijakan kepada BSNP dan/atau Menteri;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">6. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">mengembangkan pangkalan data yang rinci tentang pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Pasal 8</span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi:</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">1. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">melakukan sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, di kalangan lembaga pendidikan tenaga keguruan (LPTK);</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">2. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">memfasilitasi pengembangan kurikulum dan tenaga dosen LPTK yang mendukung pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Pasal 9</span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Sekretariat Jenderal melakukan sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, kepada pemangku kepentingan umum.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Pasal 10</span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Departemen lain yang menyelenggarakan satuan pendidikan dasar dan menengah :</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">1. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">melakukan sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah sesuai dengan kewenangannya dan berkoordinasi dengan Departemen Pendidikan Nasional;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">2. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">mengusahakan secara nasional sesuai dengan kewenangannya agar sarana, prasarana, dan sumber daya manusia satuan pendidikan yang berada di bawah kewenangannya mendukung pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">3. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">melakukan supervisi, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah sesuai dengan kewenangannya. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Pasal 11</span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan :</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">1. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Nomor 060/U/1993 tentang Kurikulum Pendidikan Dasar;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">2. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Nomor 061/U/1993 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Umum;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">3. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Nomor 080/U/1993 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan; dan</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">4. </span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Nomor 0126/U/1994 tentang Kurikulum Pendidikan Luar Biasa;</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">dinyatakan tidak berlaku bagi satuan pendidikan dasar dan menengah sejak satuan pendidikan dasar dan menengah yang bersangkutan melaksanakan Peraturan Menteri ini sebagaimana diatur dalam Pasal 2 dan Pasal 3.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Pasal 12</span></b><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.<o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p> </o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">Ditetapkan di Jakarta</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">pada tanggal 2 Juni 2006</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">TTD.</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p> <p class="western" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);">BAMBANG SUDIBYO</span><span style="font-size: 14pt; font-family: "Stylus BT"; color: rgb(51, 153, 102);"><o:p></o:p></span></p>Veranitahttp://www.blogger.com/profile/09275878555475085994noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8403171006620310530.post-39940045896262699522008-06-20T19:06:00.000-07:002008-06-20T19:09:10.374-07:00Pendidikan Masa Kini<span style="font-family: "Comic Sans MS";"><span style=""> </span>Pendidikan merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Suatu bangsa yang cerdas akan mampu mengatasi masalah dalam segala<span style=""> </span>hal. Diharapkan dengan menempuh jenjang pendidikan seseorang mampu menjadi orang yang lebih baik, berguna bagi banyak orang dalam hal positif, dan mampu mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya dalam hidup bermasyarakat. Sehingga, pendidikan akan mampu membuat banyak orang sukses <span style=""> </span>menjalani hidup.<o:p></o:p></span> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><span style=""> </span>Sebagaimana kita ketahui pendidikan itu bertujuan untuk mengarahkan seseorang menjadi orang yang berguna dan dapat survive menjalani hidup dengan bekal yang didapatnya. Namun, sekarang ini dapat kita lihat banyak pelajar yang menjalani jenjang pendidikan tetapi mereka tidak menjalani proses pendidikan itu secara wajar atau secara kodrati. Banyak dari mereka hanya menginginkan ijasah sebagai tanda lulus mengikuti jenjang pendidikan yang wajar. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><span style=""> </span>Contoh kongkrit yang terjadi adalah hampir semua siswa-siswi di sekolah manapun akan mengerjakan pekerjaan rumahnya di sekolah dengan alasan lupa atau tidak bisa mengerjakannya. Bahkan tidak jarang mereka mengakui malas mengerjakan “PR”. Hal ini sudah menjadi budaya pada diri seorang pelajar. Memang tidak dipungkiri dari 1000 hanya ada 10 yang mengerjakan “PR” di rumah. Hal ini membuktikan bahwa “PR” itu tidaklah penting, yang penting mereka sudah menyontek dari teman yang sudah dan tinggal menunggu nilai dari guru mereka…selesai. Berarti, mereka terlalu menganggap sepele tugas yang diberikan gurunya. <span style="color: red;">“Yang penting ada nilai, mengerti atau tidak itu urusan belakangan”.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: red;"><span style=""> </span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Menyontek saat ulangan juga sering dilakukan, bahkan menjadi tradisi di kalangan pelajar.<span style=""> </span>Alasan mereka melakukan hal itu tidak lain adalah ingin nilai yang bagus dengan jalan yang tidak bagus. Mereka tidak mau tahu sebesar apa ilmu yang dimilikinya. Padahal ulangan itu adalah alat ukur pelajar untuk mengetahui seberapa besar ilmu yang mereka serap. Mereka itu adalah pelajar yang membohongi dirinya sendiri. Akhirnya, potensi yang ada dalam dirinya tidak akan bisa berkembang dengan baik. Sekali lagi hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai yang bagus atau paling tidak mencukupi batas minimal kelulusan ujian. Semboyan yang dipegang adalah <span style="color: red;">“ Harus lulus dengan menghalalkan segala cara “</span>.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><span style=""> </span><span style="color: red;">Betapa sedihnya meratapi pendidikan masa kini yang sangat modern. Segala cara dapat dilakukan asalkan bisa mendapatkan selembar Ijasah…</span></span><span style="font-family: Wingdings; color: red;"><span style=""></span></span><span style="font-family: "Comic Sans MS"; color: red;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></p><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></p>Veranitahttp://www.blogger.com/profile/09275878555475085994noreply@blogger.com0